MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR — Dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah merilis aplikasi pembelajaran digital bernama Quranmu pada tanggal 27 Juli 2023 di Auditorium Unismuh Makassar.
Quranmu merupakan aplikasi digital yang dibuat oleh Universitas Saintek Muhammadiyah (USM) yang berkolaborasi dengan MPKSDI PP Muhammadiyah. Dr. Faiz Rafdhi, M.Kom, selaku Rektor USM dan Ketua Bidang IV MPKSDI PP Muhammadiyah mengatakan bahwa kehadiran aplikasi Quranmu ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam belajar membaca Al-Qur’an.
“Aplikasi ini untuk membantu orang-orang yang ingin belajar membaca Al Quran, namun terkendala atau serba terbatas. Sekarang kita punya teknologi AI yang dapat membantu proses belajar baca Al-Qur’an secara mandiri. Di aplikasi ini tersedia menu-menu tarjih, jadi ke depan sudah ada perbaikan secara makhraj dan juga tajwidnya. Sekarang era 4.0 dengan adanya aplikasi ini dapat membantu perkaderan khususnya secara praktis menggunakan fokus kepada kecerdasan buatan,” jelas Faiz memandu sesi rilis aplikasi.
Apa itu Quranmu?
Quranmu adalah aplikasi yang membantu proses pembelajaran Al-Qur’an menggunakan teknologi artificial intelligence (AI). Saat ini, Quranmu sudah memiliki 20 fitur ibadah yang dapat diakses grátis, dan akan dikembangkan lebih lanjut.
Teknologi AI dalam Quranmu dimanfaatkan untuk mengajar penulisan huruf hijaiyah, mengecek pelafalan, dan evaluasi pelafalan.
Quranmu dikembangkan untuk membantu para guru dan dosen dalam mengevaluasi dan menguji pemahaman peserta didik. Ada tiga metode praktikum yang bisa dimanfaatkan dari aplikasi Quranmu, yakni teori kuis, latihan, dan ujian.
“Berbagai keunggulan Quranmu ini akan menjadi tawaran menarik di tengah perkembangan minat belajar baca Al-Qur’an yang semakin tinggi,” papar Faiz.
Quranmu Menjawab Masalah
Dalam presentasinya bersama tim pengembang aplikasi, Faiz mengatakan bahwa ada lebih dari 47.221 lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang memiliki ekosistem pembelajaran Al-Qur’an.
Namun, 90% setiap institusi atau lembaga pendidikan Islam itu adalah pertama, orang tua sulit mengawasi perkembangan pembelajaran baca Al-Qur’an. Kedua, sekolah dan kampus pun belum memiliki cara dalam mengawasi perkembangan belajar baca Al-Qur’an siswa dan mahasiswanya secara cepat dan berbasis data. Ketiga, standardisasi pembelajaran baca Al-Qur’an di berbagai lembaga berbeda.
Quranmu hadir dengan menawarkan tiga solusi. Pertama, menciptakan teknologi yang memudahkan pembelajaran Al-Qur’an di lingkungan pendidikan. Kedua, menciptakan tracking pembelajaran untuk kemudahan monitoring dan evaluasi belajar quran bagi sekolah dan kampus. Ketiga, menciptakan ekosistem pembelajaran Al-Qur’an berbasis teknologi.
“Mudah-mudahan kehadiran Quranmu ini menjadi solusi bagi kita, dalam menggembirakan dakwah keislaman yang sesuai dengan perkembangan zaman,” tutup Faiz.